Karang Taruna Dan Kegiatan Olah Raga Generasi Muda

Posted by

tim karang taruna

Bidang Olahraga

Olah raga merupkan salah satu aktifitas yang tidak pernah lepas dari kegiatan karang taruna. Bahkan, biasanya bidang olah raga menjadi ikon penting dari sebuah karang taruna. Tidak salah jika di desa ada pandangan kalau olah raga pasti karang taruna dan karang taruna pasti identik dengan olah raga. Ada banyak cabang olahraga yang bisa di kembangkan di karang taruna, misalnya bola volley dan sepak bola. Keberdaan karang taruna dalam bidang olahraga di harapkan bukan hanya aktif sebagai pemain atau pengisi waktu kkosong. Di harapkan karang taruna menjadi inspirator bagi pengembangan dunia ke olahragaan di pedesaan.  Ada banyak  bakat dan potensi anak-anak desa yang belum tergali dan belum di kembangkan. Dengan adanya karang taruna di harapkan menjadi wahan a untuk menampung dan mengembangkan bakat dan potensi mereka.

Ada beberapa agenda dan kegiatan yang dapat di kerjakankarang taruna berkaitan dengan pengembangan bakat generasi muda desa dalam dunia olahraga.
  • Mengadakan survai ke kampung.
Untuk menyelidiki olahraga apa saja yang di senangi oleh warga masyarakat dapat di lakukan dengan melakukan survai ke kampong-kampung. Upaya untuk mengetahui jenis olah raga yang di gemari oleh masyarakat mutlak di lakukan agar program yang akan di gulirkan sesuai dan tepat sasaran. Jika satu desa terdiri dari sepuluh kampung,  maka sepuluh kampung tersebut harus di amati jenis olahraga yang di gemarinya. Tentu saja untuk mengetahui hal itu, tidak perlu melakukan penelitian yang rumit. Di kampung biasanya untuk memperoleh informasi tersebut cukup denganmendatangi kampungnya dan kita dapat menanyakan langsung kepada masyarakatnya atau kita bisa bertanya kepada ketua RT/RW setempat. Mereka pasti mengetahui kegiatan di kampungnya.
  • Sesuaikan dengan fasilitas yang ada.
Jika sudah di lakukan survai dan di dapati sejumlah cabang olahraga yang mayoritas di gemari masyarakat. Langkah selanjutnya adalah menyesuaikan cabang olahraga tersebut dengan fasilitas dan sarana yang ada di desa. Jangan pernah memaksakan diri untuk mengadakan cabang olahraga yang tidak tersedia fasilitas dan sarananya.  Misalnya, sebagian masyarakat ingin mengembangkan cabang olahraga tinju, sedangkan sarana dan biayanya tidak memungkinkan untuk mengembangkan cabang olahraga tersebut.
  • Pilih skala prioritas berdasarkan jumlah peminat.
Jika sudah di amati, ternyata ada sejumlah cabang olahrag yang dapat di kembangkan. Kriteria yang dapat di gunakan antaa lain, olahraga yang jumlah peminatnya paling banyak. Misalnya, ada tiga cabang olahraga yang dapat di kembangkan di desa, seperti bola volley, bola sepak dan bului tangkis dengan jumlah peminat berurutan 100 orang, 200 orang dan 75 orang. Dengan demikian, olah raga sepak bola adalah prioritas utama untuk segera di kembangkan. Jika memungkinkan untuk mengembangkan secara bersamaan hal itu tidak jadi soal, tetapi jika tidak, lebih baik satu-satu.
  • Menentukan Kepengurusan.
Agar program yang telah di buat terarah, harus ada orang yang bertangjung jawab. Untuk itu, tentukanlah para pengurus harian pada setiap cabang olah raga. Susunan pengurus tidak perlu banyak, tetapi sesuai dengan kebutuhan. Kepengurusan cukup di isi oleh lima orang pengurus yang bertugas sebagai coordinator kegiatan.
  • Buat program kerja.
Setelah kepengurusan sudah terbentuk, langkah selanjutnya adalah menyusun program kerja. Dalam penyusunan program kerjadi usahakan sedetil mungkin. Program yang di buat biasanya mencakup  apakah programnya? Kapan waktu pelaksanaanya? Berapakah biaya yang di butuhkannya?Semua itu harus jelas di paparkan. Kemudian, buatlah program berjangka. Biasanya ada program jangka pendek, Program jangka menengah dan program jangka panjang. Setelah itu pisahkan program kerja yang sifatnya regular dan program kerja yang bersifat insidential.
  • Evaluasi Program.
Program yang kita buat tidak bersifat mutlak, artinya program dapat di tambah, dapat di kurangi atau dapat di hilangkan sesuai dengan situasi, kondisi dan berdasarkan kesepakatan semua pihak. Oleh karena itu, setiap program yang di laksanakan perlu di evaluasi, minimal satu bulan sekali. Jika masih layak, di pertahankan dan terus di tingkatkan, jika sudah tidak layak lagi, tidak ada salahnya untuk di hilangkan dan dig anti dengan program baru yang lebih tepat.

Bersambung……..


Blog, Updated at: 17.34

0 komentar:

Posting Komentar